Jadi Murtadin Setelah Dakwah 15 Tahun - Abdullah Sameer

'Kisah Yahudi? Maksudmu Quran berasal dari Alkitab atau Taurat Ibrani?' --- 'Saya bahkan memasukkan anak-anak saya ke sekolah Islami, walaupun sekolah itu sangat mahal di Kanada.'

Leaving Islam After Promoting It For 15 Years. Meninggalkan Islam Setelah Dakwah 15 Tahun - Abdullah Sameer.

Halo semuanya. Saya ingin menceritakan pengalaman saya. Saya sempat merasa ragu untuk membuat video ini, namun saya pikir saya harus melakukannya karena beberapa orang berpikir mungkin saya bukan orang yang nyata. Beberapa orang berpikir mungkin ini adalah sebuah konspirasi Yahudi, dan banyak ide-ide aneh lainnya di luar sana.

Oleh karena itu saya ingin membuat video ini untuk menunjukkan bahwa saya adalah orang yang nyata. Saya lahir dari keluarga Ismailiyah. Ayahku adalah seorang Ismailiyah, ibuku seorang sunni. Jadi saya dibesarkan sebagai seorang Ismailiyah.

Saat usia saya sekitar 18 tahun, dimasa SMA, saya menemukan Islam. Beberapa teman mengajak saya untuk membaca Al-Quran kemudian saya mulai membacanya. Lalu saya mulai melakukan ibadah yang disebut dengan namaz, atau juga disebut shalat.

Saya merasa sangat bersemangat saat itu ketika saya menemukan Qur'an. Saya sangat menyukainya. Saya saat itu berpikir, 'Wah, ini adalah pesan Tuhan kepada saya'.


Saat itu saya tidak menganalisanya secara kritis. Saya melihat beberapa agama lainnya dan secara naluriah merasa bahwa Islam adalah sebuah kebaikan. Suatu ajaran dari Tuhan yang ingin saya ikuti. Kemudian saya mulai menjalani sholat lima waktu sehari. Saya mulai mendalami Islam dengan sepenuh hati.

Beberapa tahun setelah itu saya masuk universitas, kemudian menikah, dan mulai bekerja. Saat saya bekerja, saya mencoba menerapkan Islam sebaik mungkin. Di kantor, saya akan mencari tempat untuk shalat. Saya selalu menjalani shalat kapanpun dan dimanapun saya bisa. Jika di sana ada tempat untuk shalat, saya akan mengajak yang lainnya untuk ikut melaksanakan shalat bersama saya.

Bahkan saat saya di universitas, saat tengah ujian, saya akan berhenti untuk melaksanakan sholat. Saya akan bertanya pada mereka, 'Bisakah Anda memberikan saya ijin untuk melakukan shalat?', terutama saat Maghrib. Sejujurnya, saya menjalani Islam sebaik kemampuan saya. Saya mempercayai Islam dengan sepenuh hati.

Dulu saya biasa membagi-bagikan DVD. Saya sering membuat DVD yang berisi video mengenai Islam. Saya biasa merekam kegiatan dari satu mesjid ke mesjid lainnya, merekam ceramah, dan konferensi tentang Islam.

Saya saat itu ingin mempromosikannya karena saya sangat percaya dengan kebenaran Islam. Saya ingin semuanya untuk masuk ke surga (Jannah). Saya ingin disayang oleh Allah SWT. Saya ingin mengikuti ajaran rasul.

Jadi, itulah yang kulakukan. Saya membuat suatu website, lightuponlight.com. Dan juga satu website lainnya versebyversequran.com untuk mempromosikan Islam, karena saya benar-benar mempercayai Islam.

Kalian masih bisa menemukan banyak video yang saya rekam sendiri di sana. Beberapa adalah video rekaman ceramah, dan beberapa lainnya adalah video orang lain yang diberikan izin untuk saya unggah online. Jadi, itulah yang saya lakukan.

Saat saya mulai bekerja, saya menghindari pekerjaan yang menyangkut dengan riba. Saya hindari apapun yang berhubungan dengan perbankan. Saya tidak mau bekerja pada bank manapun. Saya juga tidak mau bekerja di industri media, seperti pertelevisian, musik.

Secara pribadi, saya menghindari untuk mendengar musik. Saya tidak mengizinkan anak-anak saya mendengar musik. Saya bahkan memasukkan anak-anak saya ke sekolah Islami, walaupun sekolah itu sangat mahal di Kanada.

Itulah yang Anda lakukan, bukan? Jika Anda seorang Muslim dan Anda benar-benar percaya dengan segenap hati. Saya juga memilih untuk menyewa tempat tinggal, dan tidak memiliki hipotek karena saya mempercayai hukum dalam Islam.

Lalu sampai pada titik dalam hidup saya di mana saya mulai mengalami suatu keraguan dalam beberapa hal. Hanya keraguan-keraguan kecil. Akhirnya sekitar dua tahun yang lalu, saya memiliki beberapa keraguan.

Saya membahasnya dengan teman saya secara online dan Ia mengatakan bahwa banyak kisah dalam Qur'an yang sebenarnya berasal dari kisah rakyat Yahudi. Saya sangat terkejut mendengarnya. Saya berkata, 'Kisah Yahudi? Tidak, tidak, tidak, maksudmu berasal dari Alkitab atau Taurat Ibrani?'

Dan ketika saya membacanya saya menemukan bahwa sebenarnya banyak kisah dari Talmud yang sebenarnya adalah sebuah kumpulan ulasan dan kisah Yahudi. Pada dasarnya adalah ulasan-ulasan oleh para rabi dari tradisi Yahudi. Jadi tidak murni berasal dari Tuhan.

Saya juga menemukan masalah pada kisah Zulkarnain. Kisahnya tentang bagaimana Zulkarnain mengurung bangsa Ya’juj dan Ma’juj di balik tembok raksasa yang dibangun dari besi dan tembaga. Ini membuat saya bertanya-tanya, Di manakah tempat ini? Mengapa kita tidak pernah bisa menemukannya? Kita kini memiliki Google Earth dan lainnya, mengapa kita tidak dapat menemukannya? Saat itu saya sempat meninggalkan Islam selama satu hari.


Tapi kemudian saya memutuskan untuk mengesampingkan keraguanku. Saya adalah seorang muslim. Saya ingin pergi ke surga. Saya ingin percaya kepada Allah SWT, sehingga saya menjadi Muslim selama satu tahun lagi. Kemudian tahun lalu, jadi satu tahun yang lalu adalah saat saya benar-benar meninggalkan Islam secara keseluruhan, untuk selamanya.

Tiba saat Ramadan datang dan saat itu saya sedang dalam pertemuan (halaqah) sebelum iftar, dan Sheikh mengatakan, 'Allah SWT mengangkat langit tanpa tiang.' Hal ini mengingatkan saya kembali pada keraguan saya. Jika Qur'an benar-benar dari Allah, Sang Pencipta alam semesta yang Maha Tahu akan segalanya, mengapa Allah menggambarkan semesta alam dengan pemahaman dunia yang dimiliki oleh orang-orang dari abad ke-7?

Seperti kita ketahui, langit tidak memiliki tiang yang bisa kita lihat. Tapi, langit memang tidak membutuhkan tiang. Bumi seperti sebuah bola di angkasa. Langit hanya kekosongan. Sesuatu yang hampa di angkasa. Tidak membutuhkan adanya tiang, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Masih banyak hal-hal ganjil lainnya, seperti tentang orbit dari matahari dan bulan.

Mengapa Allah menjelaskan orbit matahari dan bulan? Seperti yang kita tahu, orbit bulan mengitari bumi. Itu masuk di akal. Tapi orbit Matahari? Seperti apa orbit itu? Saya mempelajari hal ini lebih dalam dan saya menemukan bahwa matahari tidak memiliki orbit.

Yang ada adalah orbit matahari selama 300 juta tahun berputar dalam galaksi bima sakti yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan umat manusia, karena sama sekali tidak berguna.

Namun tentu pada jaman itu Muslim berpikir bahwa orbit matahari adalah mengelilingi bumi. Bahkan pada hadist sahih, Nabi Muhammad bertanya pada sahabatnya, 'Tahukah kalian ke mana matahari pergi saat maghrib?' mereka mengatakan, 'Allah SWT dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian Nabi bersabda, 'Sesungguhnya matahari pergi beredar sehingga sampai ke singgasana Allah SWT.'

Kita kini tahu bahwa matahari berada tetap di tempatnya dan sebetulnya bumi yang mengitari matahari. Jadi, hal inilah dan beberapa hal lainnya yang tidak masuk akal bagi saya. Mengapa pencipta alam semesta ini membuat kesalahan-kesalahan seperti ini.

Tuhan menjelaskan alam semesta dengan cara yang tidak masuk akal lagi untuk jaman sekarang, berdasarkan informasi baru yang bisa kita dapatkan. Ini membuat saya bertanya-tanya, apakah penjelasan ini berasal dari Allah Sang Pencipta, atau seorang manusia yang hidup di abad ke-7, yang percaya dengan hal-hal ini, dan menulisnya sesuai dengan pemahamannya saat itu?

Jadi, kisah-kisah dalam Qur'an seperti yang saya katakan, pada kisah Zulkarnain, dimanakah bangsa Ya'juj dan Ma'juj? Seharusnya ada jutaan dari mereka yang terjebak di balik dinding. Kami masih belum menemukan tembok raksasa dimanapun di dunia ini. Bahkan ketika Umar ingin pergi mencarinya, Ia tidak mampu menemukannya. Hal ini tidak masuk akal.

Keraguan saya semakin kuat, sehingga pada akhirnya saya mencapai titik dimana saya bisa berkata, 'Ini tidak mungkin berasal dari Tuhan. Saya tidak bisa lagi mempercayai hal ini.' Karena saat itu keraguan saya lebih kuat dari keyakinan saya.

Lalu ketika saya mulai menganalisa setiap klaim yang menyatakan bahwa Qur'an berasal dari Tuhan, seperti klaim tentang embriologi, dan pasak gunung, dan lain-lainnya, termasuk dari penggunaan bahasanya yang menurut saya gagal untuk meyakinkan saya.

Contohnya pada embriologi. Anda hanya perlu melihat hal-hal ini secara lebih rinci untuk melihat bagaimana orang-orang telah salah menilai Qur'an sebagai hal yang ilmiah, dan sebenarnya Qur'an tidaklah ilmiah. Kisah-kisah tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan Anda akan Tuhan.

Untuk mengingatkan Anda akan kebesaran Tuhan. Cara pertumbuhan embrio (kehidupan). Qur'an memang tidak bermaksud untuk menjadi akurat secara ilmiah, karena ketika Anda melihatnya dengan lebih dalam, banyak hal-hal di dalamnya yang keliru. Sama halnya dengan kisah-kisahnya. Jika kisah-kisah tersebut nyata, mengapa sangat sulit bagi kita untuk memverifikasi kebenarannya?

Saya akan membuat video lain tentang Zulkarnain dengan pembahasan yang lebih panjang. Intinya, saya tidak percaya ada suatu kemungkinan bahwa Qur'an diturunkan oleh Tuhan. Ketika Anda melihatnya dengan lebih dalam, Anda akan temukan banyak hal yang tidak masuk akal.

Inilah alasan yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk meninggalkan Islam, walaupun sudah banyak investasi yang saya keluarkan, investasi secara emosional, kepribadian saya, lingkungan pertemanan saya, semuanya hanya tentang Islam untuk saya saat itu.

Ini adalah kerugian besar bagi saya, kehilangan Tuhan. Beberapa orang ingin tahu apa yang saya percayai sekarang. Saya pribadi tidak lagi percaya dengan keberadaan Tuhan, jadi saya adalah seorang ateis.

Namun jika ada yang bertanya pada saya, dari mana segala sesuatu berasal? Saya akan mengatakan bahwa saya masih terus belajar, dan saya tidak berpikir bahwa kita memiliki semua jawabannya.

Namun menurut saya ada kemungkinan keberadaan suatu kekuatan (kekuasaan) di luar alam semesta, Anda tidak harus menyebutnya sebagai Tuhan, tapi bisa juga Anda sebut sebagai suatu Kekuasaan, Kekuatan. Suatu Kuasa yang membuat segala sesuatu terjadi seperti apa yang ada.


Namun suatu Kuasa ini, dari yang bisa saya lihat, tidak peduli dengan kita, atau tidak tahu tentang kita, tidak tertarik dengan kita. Tidak merespon pada doa-doa kita. Jika Anda melihat keadaan dunia saat ini, semua penderitaan dan semua rasa sakit, tidak memperlihatkan adanya keberadaan Tuhan di luar sana yang peduli dengan kita, yang menjaga kita.

Jika Sang Pencipta itu memang ada, Ia tidak tahu tentang kita atau memang tidak peduli dengan kita. Ia hanya membiarkan semua ini terjadi. Karena itulah saya menjadi ateis, karena saya tidak percaya Tuhan seperti itu ada.

Sumber:

Namun jika memang ada Sang Pencipta di luar sana, mungkin Ia tidak memiliki kepribadian (sifat, watak, keinginan, kebencian). Mungkin Ia hanyalah suatu Kekuatan.

--- Demikian kesaksian Abdullah ...
  • dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." - (Yohanes 8:32).
  • Pada mulanya adalah Firman (Yesus); Firman itu bersama-sama dengan Allah [Bapa di Sorga] dan Firman Yesus itu adalah Allah. - (Yohanes 1:1).
  • Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” - (Yohanes 8:58).
  • Aku (Yesus) dan Bapa adalah satu.” - (Yohanes 10:30).
  • Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [yang berada di Sorga], kalau tidak melalui Aku. - (Yohanes 14:6).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

No comments

Powered by Blogger.